VISA KE JERMAN

Pengurusan Visa ke Jerman

Hai, apa kabar? Semoga baik-baik saja ya!
Sekarang aku mau menceritakan pengalaman aku sewaktu bikin VISA SCHENGEN untuk student exchange program aku ke Jerman (TANPA CALO). Yuk, langsung aja!

1. Tentukan Jenis VISA mu
Jadi untuk mendapatkan visa kamu harus punya passport. Bikin passport bisa dikantor imigrasi kelas 1 terdekat. Atau untuk lebih detailnya kamu bisa akses disini https://continentandocean.blogspot.de/2017/02/bikin-passport-di-kantor-imigrasi-kelas.html
Well, untuk visa ke Jerman yang pertama kali kamu perhitungkan adalah

a. Berapa lama kamu tinggal di Jerman
b. Untuk tujuan apa kamu mengunjungi Jerman

Dengan menjawab pertanyaan diatas kamu sudah bisa memnentukan dengan pasti jenis VISA mu. Atau kalau kamu masih ragu, cukup buka website https://jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/Kontakt.html, tanyakan dan pihak kedubes Jerman akan memberikan arahan VISA yang tepat untuk mu. 


In my case, aku tinggal selama 90 hari, untuk program pertukaran pelajar dan bisa dianggap sebagai delegasi kampus yang berarti bisa dikatakan “Official visit”. Nah, that’s why I applied for “VISIT SCHENGEN VISA”

2. Jangan bikin VISA mepet-mepet
Usahakan membuat visa di H-30 hari atau H-45 hari sebelum hari keberangkatan. Kalau aku di H-45. Karena jaga-jaga kalau (amit2) aplikasi visa mu ditolak sama kedubes. Jadi masih bisa naik banding sehingga kamu masih punya waktu untuk ngurus kekurangan dokumen. Sejauh ini, kasus-kasus yang ditolak itu (kemungkinan) karena ketidak jelasan “purpose of visit” dan tidak tercukupinya keuangan si pemohon visa. Serta hal lainnya.

3. Baca dan bawa dokumen mu selengkap-lengkapnya!
Waktu aku bikin visa, stress nya setengah mati. Gimana tidak, seandainya visa ku ditolak, hangus sudah seluruh beasiswa ku untuk stay 3 bulan di Jerman. Dan dokumen yang dibutuhkan saat itu sangat-sangat ribet. Mungkin karena ini pertama kalinya aku mengurus visa. Dan too overthinking.
Well, untuk syarat dokumen yang dibutuhkan bisa kamu lihat disini.http://www.jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/01_20Visa_20idn/0-visabestimmungen.html

Ada formulir yang “LEBIH BAIK” kamu isi online. Karena akan membuatmu lebih siap saat sampai di kedutaan dan tidak perlu mengisi manual. Selain itu, formulir jenis ini lebih mudah untuk diproses sehingga tidak memakan banyak waktu. Cek formulirnya disini https://videx.diplo.de/videx/;jsessionid=RjrjCdg3qOl0htZQ1T+f3ScV.undefined?0 dokumen ini bisa kamu save dan edit, don't worry. 

Untuk foto, hati-hati dengan ukurannya dan komposisi nya. Karena ga semua abang-abang cetak foto dan studio foto mengerti aturan ini. Aku sendiri menggunakan pas photo biasa, dan aku crop menjadi lebih close-up menyamakan contoh yang ada di website kedubes. Dan ternyata lolos dan diterima.

Selain itu, alangkah lebih baik kalau kamu bawa reservasi tiket pesawat pulang pergi. Ini membuat pihak kedubes yakin bahwa kamu akan “kembali ke Indonesia” dengan waktu yang sudah direncanakan. Oh iya, ini cuma tiket yang di book ya, jadi belum dibayar. Jangan dibayar dulu, karena sayang jika (amit2) visa mu ga lolos, uang tiket hangus.

Untuk TRAVEL INSURANCES, aku pakai Mega Insurance. Harga nya kurang lebih 1 jutaan untuk 90 days period of stay dan purpose nya untuk study. However, kalau kamu exchange program, kamu akan tetep disuruh bayar insurance saat sampai di Jerman. In my case, aku harus bayar sampai 90 euro/BULAN (hanya untuk asuransi). Jadi intinya double insurance.

Karena menurut pihak kampus di Jerman, insurance yang aku bawa dari Indonesia isn’t high enough to cover the minimum amount of student insurance. Sampai sekarang aku masih belum tau standarisasi “MINIMAL” asuransi di Jerman itu harus yang berapa euro. So, alangkah baiknya kamu mempertimbangkan hal ini matang-matang. Better untuk bawa asuransi dari Indonesia yang jumlah coverage yang tinggi dan komplit, daripada harus double insurance dan totalnya jauh lebih mahal.

Rekening Koran. Nah ini kamu bisa cetak dan minta dari bank account kamu. Kalau kamu dapet beasiswa, cukup kasih surat keterangan dari pemberi beasiswa yang mana didalamnya tertulis kamu ditanggung dalam hal apa aja dan berapa lama mereka “bertanggung jawab” atas finansial dan kehidupan mu selama ada di Jerman. Mine was SwissContact, SwissContact membuatkan surat keterangan yang menjelaskan aku penerima beasiswa, sehingga aku tidak diwajibkan memberikan rekening koran. Berbeda urusannya ketika pemberi beasiswa adalah organisasi yang “kurang dikenali” oleh pihak kedubes, maka siap-siap kamu diminta memberikan rekening koran. Tapi tenang, hanya sedkit kasus ini terjadi.

BAWA PASSPORT. Selama proses pembuatan visa, passport mu akan ditahan di kedubes. Karena dikertas passport itulah nantinya visa kamu ditempel. 

4. Buat appointment/janjian ONLINE.
Udah ga bisa kamu tiba-tiba datang bawa berkas dan mengantri tanpa membuat perjanjian online dengan pihak kedubes. Kamu bisa akses janjian online di sini https://service2.diplo.de/rktermin/extern/choose_realmList.do?locationCode=jaka&request_locale=en.

Cetak perjanjiannya, hasil printing inilah yang menjadi tiket kamu untuk bisa masuk ke kantor pembuatan VISA yang ada di Jalan Thamrin. Be on time! Kalau kamu terlambat siap-siap aja pulang dengan tangan kosong.

5 Jangan gagap dan takut saat diwawancara
Nah, kalau berkas udah lengkap petugas akan mewawancara kamu perihal kamu punya uang atau nggak, ngapain aja disana, akan balik lagi ke Indonesia ga, terus persiapan kamu gimana dan hal-hal lainnya yang berkaitan. Berhubung aku udah tau jelas tujuan aku ke Jerman, jadi aku melewati wawancara dengan “baik-baik saja” sebenernya agak degdegan juga sih saat itu. Semakin kamu gugup dan tidak konsisten dengan jawabanmu maka akan semakin panjang sesi wawancara ini. Just be confident. Buang jauh-jauh pikiran “Visa gue bakan ditolak ga ya”. Tapi fikirkan “Gua yakin visa gua lolos”.

6. BAWA UANG TUNAI / CASH
Visa ini dibayar ditempat. Jadi mau lolos (granted) ataupun ditolak (reject) kamu tetep harus bayar si VISA nya di hari saat kamu membuatnya. Untuk tariff berubah-ubah menyesuaikan kurs. Bisa kamu cek di website ini. http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4314708/Daten/4569767/downloadC1id__Visa_Schengen.pdf
Kalau kamu ga bawa cash, siap-siap disuruh ambil uang dulu. Anyway, 
- Untuk dewasa dan anak-anak mulai usia 12 tahun € 60,- 
- Untuk anak-anak dari 6 sampai 11 tahun € 35,-
Dibayar dengan rupiah ya!

7. Be nice and friendly
Mungkin kamu udah membaca beberapa sumber yang bilang petugas di tempat pembuatan VISA Jerman/ Kedubes Jerman ini orang nya jutek-jutek dan dingin-dingin. Genau. But, mereka juga manusia. Mereka mungkin aja jenuh atau memang dituntut bersikap seperti itu. No one knows. Tapi saat aku bikin visa, aku berhadapan dengan petugas yang awalnya emang “Not-so-friendly” tapi aku coba tetap ramah ke dia dan sedikit obrolan-obrolan manis dan agak ga penting. Dan akhirnya aku tanda tangan beberapa dokumen sambil bercanda sama petugasnya. Hargai mereka, maka kamu akan dihargai. Se-simple itu. Jangann lupa senyum, senyum itu nular loh!
Dan akhir dari pembuatan visa ini diakhiri dengan “Terimakasih, hasilnya ditunggu 3 hari kedepan ya, jika ada dokumen yang kurang saya hubungi lewat email”

8. Pengambilan VISA
Setelah kamu selesai menjalani pembuatan visa, petugas akan memberi kwitansi yang disertai cap tanggal mengenai kapan kamu bisa mengambil visa mu. Always stick that magic paper with you when you want to take your VISA at the embassy. Kamu harus datang pada jam yang sudah ditentukan. Saat pengambilan ini, kamu ga perlu masuk ke ruangan tempat bikin visa, tapi ada loket kecil di pekarangan dan disitulah kamu mendapatkan visa mu!
Jika kamu tidak bisa mengambil visa mu, maka bisa diwakilkan dengan membawa surat kuasa.

Well, itu pengalaman yang bisa aku bagi dari “pembuatan VISA ke Jerman”. Semoga visa mu granted dan perjalanan mu lancar ya. Good luck!

                                                                          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kosan di Jerman

Pertanyaan dan saran tes masuk STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung)

Belanja Murah di Jerman!